Kamis, 05 Agustus 2010

Kertas Usang Penyemangat Manusia Yang Lelah

      Patah semangat dan malas dapat menderita kepada siapapun manusia yang berpikir dan berperasaan. Yang perlu kita waspadai dalam turunnya kemauan dalam mencari pengetahuan atau ilmu. Orang yang tidak berilmu atau malas sama saja dengan  merangkai doa untuk mati pelan-pelan. Tanpa ilmu dan pengatahuan sama dengan tidak mau mengenal warna kehidupan. Orang buta yang diwarnai kehidupan gelapnya hati dan tertutup dari luasnya imajinasi kreatif pikiran.                                                                                               
      Namun tidak jarang juga manusia yang awalnya pemikir dan cermerlang dapat mengalami kemunduran jiwa dan membuat dirinya terpuruk dalam kegelapan dunia yang dibuat oleh istana gelap pikiran dan hatinya. Inovasi yang selalu dicipta oleh tangan, perbuatan dan perkataan tidak lagi kunjung mendominasi kesehariannya. Langkah penyembuhan terbaik harus segera diambil bila tidak mau berlarut-larut dalam keterpurukan jiwa.
      Begitu juga anda atau saya sebagai penulis tidak menutup kemungkinan pernah mengalami hal-hal negatif seperti itu. Hidup terasa hampa dan berpikir praktis seperti mau apa kita di dunia ini, ngapain lagi lah ngerjain ini itu, merasa sia-sia, malu dengan keadaan atau cuek bebek dengan masa depan yang penting bisa makan dan nonton tivi. Dari hal kecil seperti itu dapat membuat kita menuju potensi terpuruk yang sangat jauh dan komplikasi menghasilkan varian-varian gen kehancuran diri bahkan lemah syahwat berdiri di atas kaki sendiri.  
      Kunci dari semua ini salah satunya adalah apa yang menjadi input keseharian kita. Input-input yang dapat mempengaruhi jiwa kita dapat berasal dari tempaan jasmani dan rohani dasar. Salah satu pintu masuknya berawal dari mata dan pendengaran kita. Sejauh mana kita dapat mengontrol input itu menjadi sesuatu yang berarti dan baik, sedangkan pikiran dan hati dapat menjadi sensor yang canggih. Pilih mana yang baik atau buruk. Tanpa disadari tiap detik ada banyak hal yang bisa menjadi provokator penyemangat kembali  spirit kita.                                                                                                                                                                
      Usahakanlah beraktivitas pada  hal-hal positip walaupun kecil seperti membaca, menulis, bersih-bersih kamar, merapihkan buku-buku usang dan kertas-kertas yang sudah tidak terpakai ternyata tidak disangka mengembalikan fitrah kita untuk semangat kembali dalam menjalani hidup berjuta-juta detik kedepan nanti. Siapa disangka kertas usang dan kotor itu berisi kalimat bijak dari para pemikir-pemikir terkenal. Tertuliskan perkataan Al-Ghazali seperti di bawah ini :

“SESEORANG YANG KEHILANGAN HASRAT UNTUK MENGETAHUI ILMU. INI SEMISALNYA SESEORANG YANG KEHILANGAN NAFSU MAKAN, ATAU SEPERTI SESEORANG YANG MAKAN ROTI YANG BERCAMPUR TANAH LIAT

      Tanpa habis pikir lagi,  Tuhan selalu memberikan perhatian dengan caranya kepada hamba-hambanya yang sedang bingung dan bertanya-tanya tidak jelas. Perlahan di resapi kembali apa makna yang telah terbaca dan lalu bersiaplah kembali menancap pikiran positip untuk mengawali  petualangan hidup ini lagi.

      So, Temukan jalan anda sendiri untuk bangkit dari kehidupan ini. Semuanya bisa datang tiba-tiba baik disadari atau tidak disadari ketika anda sudah siap menerimanya walaupun dalam keadaan tertidur sekalipun. Teruslah berusaha, belajar dan berprangsangka baik.

0 komentar: