Selasa, 22 April 2014

Ketika Sampah Curhat Tentang Manusia Di Hari Bumi

Bicara hari bumi sedikit cerita + curhat [Panjang], suatu ketika ikut nangkring sejenak menikmati kolam dan pohon besar di sebuah taman terkenal dekat ledeng sana yang merupakan tempat sumber para kaum intelek. hari itu duduk di spot dekat kolam yang seperti adem, namun seperti ada seonggok kresek sampah yang tergeletak disana. sepertinya memang membuat mata ini jadi sareuksek, entah apa yang membuat ini para penangkring sebelum kami menempati tempat itu meninggalkan hasil pesta mereka disini, tapi tak apalah nanti akan akhirnya terniat hati ini saya kan mengambil onggokan sampah tersebut setelah ini. tak beberapa lama kemudian sambil memperhatikan aktivitas para penikmat taman yang lain seperti mengambil gambar dengan kamera mereka, melintaslah beberapa orang pasangan yang sedang asik berpoto ria disekitar spot saya sedang nangkring, tapi yang disini bikin tenggorokan kering adalah ketika seorang wanita yang hendak berpoto atau sekedar lewat di spot kami mengurungkan niatnya untuk berpose sambil berteriak dengan kuat entah menyindir atau apa kepada temannya "Bang..ini kampus kau bukan??? ih banyak sampah,, minta di pasangin tong sampah donk ..wwkwkwk" hmmm begitu kerasnya dan merasa PD sekali itu wanita berteriak sambil melintas begitu saja ,,tanpa permisi di depan kami yang kebetulan itu di bawah depan dikit kami memang ada sampah bekas orang lain masih tergeletak. sejenak saya dan teman saya tadi terdiam sejenak. bertanya-tanya apakah harus tersinggung atau kurang paham apa yang dimaksud itu si nona. akhirnya,ini beberapa menit kemudian rasanya kita perlu tersinggung dengan sedikit culang cileng merespon apa kalimat tong sampah di lokasi taman tersebut. dan ternyata tong sampah di tempat itu sudah ada besar2 dan cukup strategis, bertambah lagi hormon gondok ini kepada itu para pelancong, dengan rasa menggerutu bertanya-tanya apa maksud mereka bicara seperti itu, ingin rasanya kalau mereka berteriak kembali akan saya tunjukan disitu disana mba tong sampahnya,[yang sabar saja y :P]..hmm sambil membahas kejadian ini kami berdua menggerutu berdua berdiskusi tentang hal ini. gara-gara sampah sekeresek dan ada niat nanti akan kami ambil juga pada akhirnya ,malah jadi gondok terkesan kamilah yang meninggalkan sampah2 tersebut. memang apes terkadang niat baik harus lebih cepat dilakukan atau lebih iklas lagi. untung dalam tas saya selalu ada kantong kresek dan sepertinya harus di keluarkan untuk mengumpulkan eceran sampah yang lain. dengan niat belajar dari pengalaman beberapa menit yang lalu dari pada kita hanya teriak-teriak saja tentang kebersihan dan menyindir ini itu tanpa tindakan. dan terbukti benar bahwa kami yang berdua merasa tersangka pembuang sampah lebih baik dari mereka yang berteriak begitu saja dan menumpang nangkring atau poto2 saja tanpa ada tindakan lebih proaktif berlalu begitu saja pulang dengan riang nya. setelah itu tempat duduk nyaman kami sudah bersih dan asri hhhe, dan kami pun sejenak untuk sholat ke mesjid. beberapa menit kemudian kami kembali ketempat semula. sepertinya tempat duduk atau spot kami sudah di tempati orang lain atau pasangannya. ya kami mengalah dan duduk ditempat yang lain. namun ironis sekali dengan mata langsung saya sendiri si akang dan siteteh yang mungkin jelas sekali adalah penghuni kampus itu alias mahasiswa[Lengkap dengan logo kampus dan gaya laptop mereka] setempatnya dengan santainya membuat sampah di depan kaki mereka sendiri ditambah bekas minumannya. sungguh luar biasa..jadi saya bisa lebih paham bagaimana karakter dasar atau pembiasaan mereka yang selalu membuang sampah yang jelas2 itu tempat belum pantas untuk dicemari atau tau tempat lah kalau memang terpaksa [tapi kalau bisa jangan]... dari hasil pengalaman tersebut 1. kita bisa jadi ga jauh lebih atau kurang seperti sampah kalau akibat sampah berserakan [liat pembahasan sebelumnya kalau kita gak dapat punten dari orang yang lewat begitu saja], 2. Sampah dibawah lebih mulia [Bukti orang2 tersebut lebih fokus berteriak tentang sampah didepan orang yang lagi berhistirahat sejenak belum tentu tersangka pembuangnya] . 3. Kalau bicara sampah jangan pake mulut cape..pake tangannya angkut sampah yang dilihat kalau mampu. 4.Lebih sensitif lagi bicara lingkungan dengan tindakan, 5. Buat pembiasaan positip tentang lingkungan. 6. Tersangka pembuang sampah yang notabene adalah mahasiswa eta jelema nu kudu di ospek siksa..di asupkeun ka tong sampah..bukan karena kami lagi gondok jadi sasaran sindirian orang lewat..tapi ini adalah sudut pandang kami yang mungkinnya adalah mantan koboy atau apalah pada saat jadi mahasiswa, ternyata melihat junior2 seperti itu asa miris..atau kurang pendidikan budi perkerti alam berserta bencananya. 7. Memang sulit jadi yang benar itu setidaknya kita belajar dari bencana, kegondokan, kepekaan atau himbauan alam sekitar[Termasuk sindiran hhe]. 8.Alhamdulillah sudah diingatkan... Beu cape panjang kan,, kajeun rek aya nu moal maca oge teu nanaon,, nu penting curhat .dan mengingatkan diri kembali supaya lebih baik . Salam lestari,Salam rimba..Salam dari desa untuk kota...hhe selamat hari bumi.

0 komentar: