Selasa, 02 November 2010

Vakum terlalu lama membuat malas dan lelet


Ketika suatu hari yang sibuk dan padat kegiatan, sempatnya saya mendapatkan banyak informasi dalam hal dunia menulis. Kesempatan datang ketika senior saya yang berprofesi sebagai editor di salah satu penerbit besar menantang saya atau lebih lengkapnya mengajak saya kembali dalam berkarya melalui dunia kreatif seperti tulis-menulis.

Tanpa rasa ragu juga saya mencoba menanamkan kedalam otak bawah sadar untuk memulai menulis kembali sekecil apapun itu tidak peduli waktu, tempat dan keadaan sesibuk apapun.
Ternyata memang benar kemampuan yang terlalu lama divakumkan secara sengaja/tak sengaja akan berpengaruh kepada ke-bisaan dasar yang telah lama dilatih menjadi lumayan tersendat dan terasa sulit menuangkan ide alias terlalu banyak mikir.

Saya jadi teringat satu prinsip bawah dalam menulis apapun itu, satu ide yang melewati otak kita jangan dianggap remeh atau dicuekin begitu saja. Usahakan "mereka" menari dalam bentuk media pulpen dan kertas, tuangkan secara brutal klo bisa dan ada waktunya melakukan sesi editing atau koreksi menggunakan otak kiri kita.

Sebagai pertemuan kita kembali diawal bulan ini kepada pembaca dan blogger saya ingin mengucapkan selamat menulis dan berkarya kembali. Mohon bantuan motivasinya dan pengetahuannya.

Ref image : http://io9.com

7 komentar:

Yuda mengatakan...

Enak kalau punya sahabat editor senior, bisa belajar dong.

Informasi ini menjadi motivasi positif buat saya belajar menulis lagi.

Terima kasih.
Maaf baru bis berkunjung lagi.

Sukses buat "one2pret,inc"

one2pret mengatakan...

@yuda :sama-sama hayu sambil belajar bareng2...hehe

MhF mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
MhF mengatakan...

memang jika terlalu lama vakum dalam dunia tulis menulis, otak jd lola... susah buat nemuin susunan kata yg enak dibaca... nice blog, thnx atas infonya kunjung balik ya http://blogwallking.blogspot.com/

one2pret mengatakan...

@ferdy:yup tanks
@handout:sama2...

Ekowisata mengatakan...

Menulis tak bedanya dengan berbicara. Semakin jarang kita berbicara, semakin sulit kita bertutur kata apalagi di depan publik. Begitu pula sebaliknya, semakin sering kita berbicara di depan orang banyak, semakin lancar kita merangkai kata-kata.

one2pret mengatakan...

@ekowisata : mantap boss...bisa juga tuh kayak gitu